Pekerjaan sebagai Administrator Penerbitan melibatkan pengelolaan dan pemrosesan dokumen penerbitan seperti surat izin, sertifikasi, dan kontrak.
Tugas utama meliputi memeriksa dan memvalidasi kelengkapan dokumen penerbitan, mengarsip dokumen dengan rapi, dan mengirimkan dokumen kepada pihak yang berkepentingan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan komunikasi dengan pihak terkait, seperti perusahaan, instansi pemerintah, dan pelanggan, untuk memastikan proses penerbitan berjalan lancar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Administrator Penerbitan adalah seorang yang teliti, memiliki kemampuan multitasking yang baik, dan memiliki keahlian dalam mengelola dokumen dan proses penerbitan.
Mengingat tugas-tugas administratif yang berkaitan dengan penerbitan yang membutuhkan ketepatan dalam mengelola berbagai dokumen, seorang kandidat juga harus memiliki pemahaman yang baik tentang proses penerbitan serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Jika kamu adalah seorang yang tidak teratur, kurang teliti dan kurang cermat dalam mengelola data, maka kamu tidak cocok menjadi Administrator Penerbitan.
Miskonsepsi tentang Administrator Penerbitan adalah bahwa pekerjaan ini hanya melibatkan pembuatan dan pencetakan buku, padahal sebenarnya tugasnya lebih fokus pada manajemen dan pengorganisasian seluruh proses penerbitan, mulai dari negosiasi kontrak dengan penulis hingga distribusi buku ke toko-toko.
Ekspektasi yang biasanya terbentuk tentang Administrator Penerbitan adalah mereka akan terlibat dalam setiap tahap kreatif dalam proses penerbitan, seperti penulisan atau pengeditan buku, padahal tugas utamanya adalah mengawasi aspek administratif dan logistik.
Perbedaan yang signifikan antara Administrator Penerbitan dengan profesi mirip seperti editor adalah bahwa Administrator Penerbitan bertanggung jawab untuk mengelola seluruh proses penerbitan buku secara keseluruhan, sementara editor lebih fokus pada pengeditan dan perbaikan konten buku.