AI Ethicist

  Profil Profesi

Sebagai seorang AI Ethicist, tugas utama mencakup penyelidikan, analisis, dan penilaian dampak etis dari pengembangan dan penggunaan kecerdasan buatan.

Pekerjaan ini juga melibatkan pengembangan dan penerapan pedoman dan prinsip etika bagi pengembang AI serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar etis yang relevan.

Selain itu, sebagai seorang AI Ethicist, juga perlu berkolaborasi dengan semua stakeholder terkait, termasuk tim pengembang, peneliti, pengguna, dan pihak terkait lainnya, untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab dan etis.

Apa saya cocok bekerja sebagai AI Ethicist?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan AI Ethicist adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang teknologi kecerdasan buatan, etika komputer, dan kebijakan privasi.

Seseorang yang memiliki kemampuan analisis yang kuat, kritis, dan mampu mengambil keputusan moral yang kompleks akan cocok untuk pekerjaan ini.

Jika kamu memiliki pandangan yang kaku dan tidak terbuka terhadap perkembangan teknologi dan pertimbangan etis yang kompleks, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang AI Ethicist.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi AI Ethicist adalah ekspektasi bahwa mereka memiliki kekuatan mutlak untuk mengendalikan perkembangan teknologi AI dan memastikan kepatuhan etika. Namun kenyataannya, peran mereka lebih fokus pada memberikan saran dan panduan kepada pengembang AI untuk mempertimbangkan implikasi etika dalam desain dan implementasi teknologi AI.

Perbedaan dengan profesi terkait seperti ahli hukum teknologi adalah bahwa AI Ethicist lebih berfokus pada aspek etika dan moral dalam pengembangan AI. Mereka bertujuan untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil oleh sistem AI tidak melanggar nilai-nilai dan norma yang diinginkan oleh masyarakat, sambil mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi.

Salah satu miskonsepsi lain tentang AI Ethicist adalah bahwa mereka memiliki wewenang untuk menghentikan proyek AI yang dianggap tidak etis. Namun, peran mereka sebenarnya adalah memberikan masukan dan rekomendasi kepada pengambil keputusan yang berwenang, yang akhirnya bertanggung jawab atas pengambilan keputusan tersebut.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Ilmu Komputer atau Informatika
Etika atau Filsafat
Hukum Teknologi Informasi
Studi Sains Kognitif atau Neuropsikologi
Psikologi atau Sosiologi
Kebijakan Publik atau Kepemimpinan Publik
Studi Kebijakan Teknologi atau Kebijakan Inovasi
Ekonomi atau Studi Bisnis
Ilmu Politik atau Hubungan Internasional
Eksplorasi Teknologi atau Teknologi Fiksi

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Gojek
Tokopedia
Bukalapak
Traveloka
Telkom Indonesia
Bank Mandiri
PT Indosat
PT PGN
PT Pupuk Indonesia
PT Pertamina
Tags