Pekerjaan sebagai aircraft marshaller melibatkan mengatur dan mengarahkan pesawat untuk keberangkatan dan mendarat.
Tugas utama meliputi memberikan sinyal visual kepada pilot pesawat untuk memandu pesawat menuju tempat parkir atau landasan pacu.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan koordinasi dengan petugas ground handling dan pihak terkait lainnya untuk memastikan proses pengoperasian pesawat berjalan lancar dan aman.
Profil orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai aircraft marshaller adalah seseorang yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik, mampu bekerja dengan cepat dan tepat, serta memahami instruksi dan protokol keselamatan penerbangan.
Kemandirian dan kehati-hatian dalam mengatur pergerakan pesawat juga sangat diperlukan untuk menjadi seorang aircraft marshaller yang sukses.
Jika kamu adalah seorang yang takut dengan ketinggian, tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan tidak bisa bekerja di bawah tekanan, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan sebagai aircraft marshaller.
Miskonsepsi tentang Aircraft marshaller adalah mereka hanya bertugas memberi isyarat kepada pesawat terbang untuk parkir atau lepas landas. Padahal, mereka juga bertanggung jawab mengatur lalu lintas pesawat di bandara dan memastikan keamanan seluruh operasi penerbangan.
Ekspektasi mengenai Aircraft marshaller seringkali menggambarkan mereka berdiri di lapangan dengan apron yang luas, sedangkan kenyataannya mereka juga melakukan pekerjaan di bawah kondisi cuaca yang buruk, seperti hujan, salju, atau panas terik.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti petugas lalu lintas udara (ATC), adalah Aircraft marshaller bertugas secara langsung di lapangan, berinteraksi langsung dengan pesawat dan awak pesawat. Sementara, ATC bekerja di menara kontrol dan mengatur lalu lintas udara secara keseluruhan di suatu wilayah.