Sebagai Analis Kebijakan Pajak, tugas utama meliputi menganalisis kebijakan pajak yang berlaku dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penelitian dan perbandingan antara sistem pajak nasional dengan sistem pajak negara lain, untuk melihat apakah ada kesempatan untuk meningkatkan efisiensi.
Komunikasi dengan pihak terkait seperti pemerintah, perusahaan, dan akademisi juga merupakan bagian penting dari pekerjaan ini untuk mendapatkan masukan dan memastikan kebijakan pajak yang diusulkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saat ini.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Analis Kebijakan Pajak adalah seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang sistem perpajakan, kemampuan analisis yang kuat, dan mampu mengikuti perkembangan regulasi pajak yang terbaru, akan cocok dengan pekerjaan Analis Kebijakan Pajak.
Jika kamu tidak tertarik dengan matematika, tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam hukum pajak, dan tidak memiliki kemampuan analisis yang baik, maka kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang Analis Kebijakan Pajak adalah bahwa pekerjaan ini hanya tentang menghitung dan memeriksa angka-angka perpajakan, padahal dalam realita, mereka juga harus menganalisis kebijakan perpajakan yang ada dan merumuskan rekomendasi kebijakan yang lebih baik.
Ekspektasi yang salah tentang Analis Kebijakan Pajak adalah bahwa pekerjaan ini hanya berhubungan dengan perpajakan tingkat individu, tetapi sebenarnya mereka juga harus memahami peraturan perpajakan perusahaan dan kebijakan perpajakan internasional.
Perbedaan utama antara Analis Kebijakan Pajak dan akuntan pada umumnya adalah bahwa Analis Kebijakan Pajak lebih fokus pada aspek strategis kebijakan perpajakan, sedangkan akuntan lebih fokus pada pembuatan laporan keuangan dan pelaporan perpajakan.