Analis Sosial Perkotaan

  Profil Profesi

Sebagai seorang analis sosial perkotaan, tanggung jawab utama adalah melakukan penelitian dan analisis tentang masalah-masalah sosial yang terjadi di kota.

Hal ini meliputi mengumpulkan dan menganalisis data tentang keadaan sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, pendidikan, perumahan, dan kriminalitas.

Selain itu, juga melakukan wawancara dengan masyarakat setempat dan berinteraksi dengan kelompok-kelompok masyarakat untuk memahami masalah mereka dan merumuskan kebijakan atau solusi yang tepat.

Apa saya cocok bekerja sebagai Analis Sosial Perkotaan?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Analis Sosial Perkotaan adalah mereka yang memiliki keahlian analisis yang kuat, pemahaman mendalam tentang isu-isu perkotaan, dan kemampuan untuk menghasilkan solusi yang inovatif untuk masalah perkotaan.

Dalam pekerjaan ini, seseorang juga harus memiliki kemampuan riset yang baik, mampu bekerja secara independen, dan memiliki ketertarikan dalam memberikan dampak positif pada kehidupan masyarakat perkotaan.

Jika kamu tidak tertarik dengan bacaan dan riset tentang isu-isu sosial perkotaan, dan tidak memiliki kepekaan terhadap masalah sosial yang kompleks, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Analis Sosial Perkotaan adalah bahwa mereka hanya bekerja dalam ruang lingkup eksperimental dan tidak berdampak pada kebijakan publik di perkotaan.

Ekspektasi dalam profesi ini seringkali mengarahkan pada pemahaman bahwa Analis Sosial Perkotaan hanya melakukan penelitian dan analisis tanpa perlu terlibat langsung dalam pembangunan dan perbaikan perkotaan.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Urban Planner, adalah bahwa Analis Sosial Perkotaan fokus pada pemahaman mendalam tentang interaksi sosial dan dinamika masyarakat di perkotaan, sementara Urban Planner bertanggung jawab merancang perkotaan secara fisik.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Studi Perkotaan dan Perencanaan Kota
Sosiologi
Studi Kebijakan Publik
Ilmu Lingkungan
Geografi
Studi Pembangunan
Antropologi
Ilmu Komunikasi
Ekonomi Pembangunan
Geografi Kota

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
Pemerintah Daerah (Dinas Perencanaan Pembangunan Pemerintah Kabupaten/Kota)
Lembaga Survei dan Penelitian pasar seperti Nielsen, Ipsos, dan Kantar
Perusahaan properti dan real estate seperti Ciputra Group, Agung Sedayu Group, dan Sinar Mas Land
Lembaga riset dan konsultan seperti Center for Urban Studies, Indef, dan Kemitraan
Perusahaan perencanaan kota dan transportasi seperti PT. ARUP Indonesia, PT. Dua Sisi Adhikarya, dan PT. Prasetya Perkasa
Lembaga non-pemerintah yang berfokus pada isu-isu perkotaan seperti Kota Kita, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), dan Yayasan Kota Kita
Perusahaan teknologi dan start-up yang berfokus pada solusi perkotaan seperti Gojek, Grab, dan Moka