Pekerjaan di bidang desain interior retail melibatkan merancang dan mengatur layout serta dekorasi dalam sebuah toko.
Tugas utama meliputi membuat konsep desain yang sesuai dengan target pasar dan branding toko, pemilihan furnitur, pencahayaan, dan bahan material yang tepat.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan tim proyek, klien, dan supplier untuk memastikan desain interior yang dibuat dapat menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan dan mendukung penjualan.
Orang yang cocok untuk pekerjaan desain interior retail atau toko adalah seseorang yang kreatif, memiliki pemahaman yang baik tentang branding dan tata letak ruangan, serta mampu menghadapi tantangan dalam menciptakan pengalaman belanja yang menarik bagi konsumen.
Mereka juga harus memiliki keterampilan dalam mengelola proyek, berkolaborasi dengan tim, dan aktif mengikuti perkembangan tren desain terbaru di industri retail.
Jika kamu tidak memiliki kreativitas dalam mendesain ruang, kurang peduli dengan tren dan gaya, serta tidak memiliki minat dalam dunia retail, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan desain interior retail atau toko.
Ekspektasi: Menganggap bahwa desain interior retail hanya tentang mengatur tata letak dan dekorasi toko tanpa memperhatikan aspek fungsionalitas. Realita: Desainer interior retail juga harus mempertimbangkan faktor pengalaman pelanggan, keamanan, dan kenyamanan dalam merancang ruang toko.
Ekspektasi: Mengira bahwa desainer interior retail akan bekerja secara mandiri tanpa melibatkan pemilik toko atau tim lainnya. Realita: Desainer interior retail harus bekerja sama dengan pemilik toko, arsitek, dan kontraktor untuk memastikan visi desain dapat terwujud dengan baik.
Perbedaan dengan profesi yang mirip: Desainer interior retail berfokus pada mendesain toko-toko ritel dan menciptakan pengalaman belanja yang menarik, sedangkan desainer interior pada umumnya lebih fleksibel dan bisa bekerja di berbagai jenis proyek seperti rumah tinggal, kantor, atau ruang komersial lainnya.