Pekerjaan di bidang desain interior rumah sakit atau klinik melibatkan perencanaan dan pengembangan solusi desain yang sesuai dengan kebutuhan dan regulasi di lingkungan kesehatan.
Tugas utama meliputi analisis ruang, pemilihan material, dan penataan furnitur yang ergonomis serta aman bagi pasien dan tenaga medis.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan tim medis dan pihak terkait lainnya untuk memastikan desain interior yang memadai sehingga menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung proses penyembuhan pasien.
Seorang yang memiliki kreativitas tinggi, memiliki pengetahuan yang mendalam tentang anatomi tubuh manusia, dan mengerti tentang standar kebersihan dan keamanan akan cocok dengan pekerjaan desain interior rumah sakit atau klinik.
Dalam pekerjaan ini, seorang desainer juga perlu memiliki kemampuan berpikir analitis, mampu mengatur ruang dengan efisien, dan sensitif terhadap kebutuhan pengguna ruangan yang berbeda.
Jika kamu tidak memiliki sensitivitas terhadap kebutuhan dan kenyamanan pasien serta tidak dapat menggabungkan aspek estetika dan fungsionalitas dengan baik, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan desain interior rumah sakit atau klinik.
Miskonsepsi tentang desain interior rumah sakit atau klinik adalah bahwa tugas seorang desainer interior hanya berkaitan dengan estetika visual, padahal sebenarnya mereka juga harus memperhatikan faktor keamanan, kenyamanan, dan efisiensi ruang.
Ekspektasi yang salah adalah bahwa desainer interior akan langsung bekerja pada proyek besar dan terkenal, padahal kenyataannya banyak desainer interior yang memulai karir mereka dengan proyek kecil-kecilan.
Perbedaan dengan profesi mirip, seperti arsitek, adalah bahwa desainer interior lebih fokus pada pembangunan interior suatu ruangan, sedangkan arsitek bertanggung jawab untuk merancang dan membangun keseluruhan struktur bangunan.