Pekerjaan sebagai desainer produk mainan melibatkan membuat konsep, desain, dan mengembangkan mainan yang menarik dan inovatif.
Tugas utama meliputi merancang sketsa, membuat prototipe, dan menguji keamanan serta fungsionalitas mainan.
Selain itu, pekerjaan ini juga membutuhkan kerja sama dengan tim produksi, pemasaran, dan pengujian produk untuk memastikan mainan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Desainer Produk Mainan adalah seorang yang kreatif, memiliki imajinasi yang tinggi, dan sensitif terhadap kebutuhan dan tren di industri mainan.
Seorang kandidat juga harus memiliki pengetahuan yang baik tentang material dan teknologi produksi mainan, serta mampu berkolaborasi dengan tim produksi untuk menghasilkan desain yang inovatif dan menarik.
Jika kamu tidak memiliki imajinasi yang kreatif dan keahlian dalam menghasilkan desain yang menarik, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Desainer produk mainan adalah bahwa pekerjaan ini hanya melibatkan bermain-main dengan mainan sepanjang hari. Padahal, pekerjaan seorang Desainer produk mainan melibatkan proses kreatif dan teknis yang kompleks untuk merancang dan memproduksi mainan yang aman, menarik, dan dapat memberikan nilai edukatif.
Ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita adalah bahwa menjadi Desainer produk mainan akan selalu mendapatkan ide-ide brilian dan mendesain mainan yang sukses secara instan. Namun, kenyataannya, Desainer produk mainan harus melalui iterasi desain yang berulang, menghadapi keterbatasan produksi, dan mengajukan usulan kepada tim pengembang untuk mendapatkan persetujuan dan mendapatkan hasil akhir yang diinginkan.
Perbedaan antara profesi Desainer produk mainan dengan profesi lain yang mirip, seperti Desainer grafis atau Arsitek, adalah fokus dan tujuan utamanya. Desainer produk mainan lebih berfokus pada merancang dan mengembangkan mainan yang menyenangkan dan berinteraksi dengan anak-anak, sedangkan Desainer grafis lebih fokus pada merancang komunikasi visual, dan Arsitek lebih fokus pada merancang bangunan fisik.