Pekerjaan sebagai dokter benih melibatkan penanganan dan perawatan benih tanaman untuk keperluan pembibitan.
Tugas utama meliputi pemilihan benih terbaik, penyiapan benih sebelum penanaman, dan pemantauan pertumbuhan benih.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pemeliharaan kondisi lingkungan yang optimal, seperti suhu dan kelembaban, agar benih dapat tumbuh dengan baik.
Profil orang yang cocok dengan tipe pekerjaan Dokter Benih adalah seseorang yang memiliki pengetahuan luas tentang pertanian dan pemuliaan tanaman serta memiliki keterampilan dalam mengidentifikasi, menguji, dan menghasilkan benih berkualitas.
Tidak hanya itu, seorang dokter benih juga harus memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan berorientasi pada detail untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan benih yang dihasilkan.
Jika kamu tidak memiliki minat dalam ilmu pertanian, tidak suka bekerja di luar ruangan, dan tidak tertarik dengan penanganan tanaman, kemungkinan kamu tidak cocok sebagai dokter benih.
Miskonsepsi tentang profesi Dokter Benih adalah bahwa mereka secara langsung berhubungan dengan penanaman benih tanaman. Namun, kenyataannya, Dokter Benih adalah ahli genetika tanaman yang bertanggung jawab mengembangkan varietas baru melalui pemuliaan tanaman.
Ekspektasi terhadap Dokter Benih seringkali terlalu tinggi, di mana mereka diharapkan dapat menghasilkan varietas tanaman yang tahan terhadap segala jenis penyakit atau cuaca ekstrem. Namun, realitanya, mengembangkan varietas baru membutuhkan waktu yang lama dan bukanlah proses yang instan.
Perbedaan nyata antara profesi Dokter Benih dan profesi agronomi adalah fokus kerjanya. Dokter Benih lebih fokus pada pemuliaan genetika tanaman dan pengembangan varietas baru, sedangkan agronomi lebih berkaitan dengan manajemen pertanian secara keseluruhan, termasuk pengelolaan lahan, pemupukan, dan pemilihan varietas yang ada.