Pekerjaan sebagai dokter gigi ortodon melibatkan penanganan pasien yang mengalami masalah perbaikan dan perawatan gigi dan mulut.
Tugas utama meliputi diagnosis, perencanaan, dan penerapan perawatan ortodon untuk mengatasi gigi yang tidak rata atau terkait masalah maloklusi.
Selain itu, dokter gigi ortodon juga harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan pasien dan menjelaskan prosedur perawatan yang akan dilakukan serta memberikan saran dan rekomendasi terbaik untuk pasien.
Seorang dokter gigi yang cocok dengan spesialisasi ortodonti adalah seseorang yang memiliki ketelitian dalam melakukan diagnosis dan perawatan, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan pasien untuk menjelaskan proses perawatan ortodonti yang kompleks secara jelas dan efektif.
Mengingat pentingnya keterampilan tangan yang halus dan ketelitian dalam pemasangan kawat gigi dan perangkat ortodonti lainnya, seorang dokter gigi ortodonti juga perlu memiliki kesabaran dan ketekunan yang tinggi dalam menangani setiap kasus pasien dengan baik.
Orang yang mengalami halusinasi dan tidak memiliki pengetahuan atau keahlian di bidang ortodonti tidak cocok untuk menjadi seorang dokter gigi.
Miskonsepsi tentang profesi dokter gigi halusinasi orthodontist adalah bahwa mereka hanya bekerja dengan anak-anak dan remaja. Namun, kenyataannya, orthodontist juga merawat pasien dewasa untuk mendapatkan gigi yang sehat dan senyuman yang rapi.
Sebuah ekspektasi yang salah tentang profesi dokter gigi halusinasi orthodontist adalah bahwa mereka hanya terlibat dalam pemasangan kawat gigi. Padahal, mereka juga melakukan diagnosis dan perencanaan perawatan yang melibatkan perangkat behel transparan dan peralatan lainnya.
Perbedaan mendasar antara dokter gigi halusinasi orthodontist dan dokter gigi umum adalah bahwa orthodontist memiliki spesialisasi tambahan dalam memperbaiki posisi gigi dan rahang. Sementara dokter gigi umum mungkin lebih berfokus pada perawatan gigi umum seperti pembersihan gigi, penambalan, dan pencabutan gigi.