Sebagai dokumenter film atau video, tugas utama adalah mengumpulkan, menganalisis, dan mengedit rekaman untuk membuat cerita yang disampaikan melalui medium audio visual.
Proses kerja meliputi melakukan riset, wawancara, pengambilan gambar, dan perekaman suara untuk mendapatkan materi yang diperlukan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kemampuan editing yang baik untuk menyusun rekaman menjadi sebuah narasi yang menarik dan informatif.
Seorang yang kreatif, memiliki kepekaan visual yang tinggi, dan mampu menceritakan cerita melalui gambar-gambar akan cocok dengan pekerjaan sebagai dokumenter film atau video.
Sebagai dokumenter film atau video, seseorang juga harus memiliki kemampuan riset yang baik, serta dapat bekerja dengan tim untuk menghasilkan karya yang berkualitas.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan sebagai dokumenter film atau video adalah orang yang tidak memiliki ketelitian, kurang memiliki kreativitas dalam menghasilkan konsep cerita, dan tidak memiliki ketahanan fisik untuk menghadapi beban kerja yang berat.
Banyak orang menganggap dokumenter film atau video hanya membutuhkan kamera dan keahlian dasar mengedit, padahal sebenarnya melibatkan penelitian mendalam, proses produksi yang kompleks, dan kemampuan naratif yang kuat dalam menggali cerita yang menarik.
Ekspektasi bahwa membuat dokumenter adalah pekerjaan yang mudah dan menyenangkan, namun kenyataannya membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan bahan, menjalani proses syuting yang tidak selalu mudah, dan mengedit dengan cermat untuk mencapai hasil yang memuaskan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti fotografi atau videografi biasa, adalah dalam dokumenter diperlukan kecerdasan dan ketelitian dalam melibatkan orang-orang dalam cerita, melakukan riset yang mendalam, dan menyampaikan pesan yang berarti melalui visual dan narasi yang kuat.