Dalam pekerjaan sebagai dosen seni pertunjukan, tugasnya adalah mengajar dan membimbing mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan dalam bidang seni pertunjukan.
Selain mengajar, dosen seni pertunjukan juga bertanggung jawab dalam merencanakan dan mengatur kurikulum serta mengawasi proses belajar mengajar dalam mata kuliah seni pertunjukan.
Pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan kolega dosen dan pihak terkait lainnya, seperti teater dan kelompok seni, untuk mengorganisir acara pertunjukan dan kegiatan seni lainnya.
Seorang kandidat yang memiliki latar belakang pendidikan seni pertunjukan dan pengalaman mengajar akan cocok untuk menjadi seorang dosen seni pertunjukan.
Selain itu, seorang dosen seni pertunjukan juga perlu memiliki kreativitas yang tinggi serta kemampuan komunikasi yang baik untuk menginspirasi dan membimbing para mahasiswa.
Orang yang tidak memiliki minat atau pengetahuan dalam seni pertunjukan mungkin tidak cocok untuk menjadi seorang dosen seni pertunjukan.
Miskonsepsi tentang profesi Dosen Seni Pertunjukan adalah bahwa pekerjaannya hanya melibatkan pengajaran dan kurangnya keterlibatan dalam dunia seni secara praktis. Padahal, sebagian besar Dosen Seni Pertunjukan juga aktif dalam performa dan produksi seni secara langsung.
Ekspektasi yang salah tentang menjadi Dosen Seni Pertunjukan adalah bahwa pekerjaannya hanya melibatkan pengajaran dan evaluasi para mahasiswa. Namun, realita sebenarnya adalah Dosen Seni Pertunjukan juga harus melakukan penelitian, menulis, dan menghasilkan karya seni mereka sendiri.
Dosen Seni Pertunjukan memiliki perbedaan dengan profesi seniman atau pementas, di mana fokus mereka lebih pada pengajaran, evaluasi, dan memberikan arahan artistik kepada para mahasiswa. Sedangkan seniman atau pementas biasanya lebih berfokus pada pertunjukan langsung dan pengembangan karya seni mereka sendiri.