Pekerjaan sebagai duta agama/perdamaian melibatkan promosi, penyuluhan, dan mediasi terkait dengan keharmonisan agama dan perdamaian.
Tugas utama meliputi memberikan pengajaran agama yang toleran, mengorganisir dialog antaragama, dan menyampaikan pesan perdamaian kepada masyarakat.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kunjungan ke tempat-tempat ibadah, kerjasama dengan organisasi agama, dan membantu dalam penyelesaian konflik yang berkaitan dengan agama dan perdamaian.
Profil orang yang cocok untuk menjadi Duta Agama/Perdamaian adalah seseorang yang memiliki pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang agama-agama dan nilai-nilai perdamaian. Ia juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, serta mampu mengedukasi dan memfasilitasi dialog antaragama.
Jika kamu tidak memiliki toleransi yang tinggi terhadap perbedaan agama atau budaya, kamu mungkin tidak cocok menjadi seorang duta agama atau perdamaian.
Miskonsepsi tentang profesi Duta Agama/Perdamaian adalah bahwa mereka hanya bertugas memberikan ceramah agama kepada orang-orang. Padahal, mereka juga bertanggung jawab membangun dialog antaragama, memfasilitasi diskusi perdamaian, dan melakukan kerjasama lintas agama.
Ekspektasi terhadap Duta Agama/Perdamaian seringkali menggambarkan mereka sebagai sosok yang bisa memperbaiki konflik dan menciptakan perdamaian secara instan. Realitanya, mereka adalah mediator yang bekerja keras untuk meredakan ketegangan dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.
Profesi Duta Agama/Perdamaian memiliki perbedaan dengan profesi diplomatik. Meskipun keduanya berfokus pada diplomasi, Duta Agama/Perdamaian lebih menekankan pada aspek spiritual dan perdamaian yang melibatkan agama. Sementara itu, diplomat bekerja dalam ranah politik dan negosiasi antarnegara untuk mencapai kesepakatan dan menjaga hubungan internasional.