Pekerjaan sebagai editor foto melibatkan proses mengedit dan memanipulasi berbagai jenis foto untuk menciptakan hasil akhir yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan klien atau proyek.
Tugas utama editor foto termasuk mengatur pencahayaan, memperbaiki besaran, menghilangkan noda, dan mengubah warna foto untuk mencapai tampilan yang diinginkan.
Selain itu, editor foto juga harus memiliki keahlian dalam menggunakan software dan alat editing foto, serta memiliki kemampuan seni visual untuk menghasilkan komposisi yang menarik dan mengesankan.
Seorang yang memiliki kreativitas tinggi, memiliki kemampuan mengolah warna dan komposisi dengan baik, serta mengerti tentang estetika visual akan cocok dengan pekerjaan sebagai editor foto.
Dalam pekerjaan ini, seorang editor foto juga harus dapat bekerja secara detail, memiliki ketelitian dan kesabaran yang tinggi dalam mengedit dan memperbaiki foto.
Orang yang tidak menyukai pekerjaan yang membutuhkan ketelitian, memiliki kekurangan dalam kemampuan pengeditan foto, dan tidak memiliki minat dalam seni visual mungkin tidak cocok dengan pekerjaan sebagai editor foto.
Miskonsepsi tentang editor foto adalah bahwa mereka hanya perlu mengklik tombol "edit" dan magically mengubah gambar menjadi sempurna, padahal prosesnya jauh lebih kompleks.
Ekspektasi umum terhadap editor foto adalah mereka harus bisa mengubah wajah seseorang sehingga terlihat sempurna, padahal seharusnya mereka bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki gambar sesuai kebutuhan klien.
Editor foto seringkali diperbandingkan dengan retoucher foto, padahal kedua profesi ini memiliki perbedaan. Editor foto berfokus pada penyesuaian dan pengeditan gambar secara keseluruhan, sedangkan retoucher foto lebih fokus pada pengeditan detail seperti ketidaksamaan warna kulit, menghilangkan noda, atau membuat perubahan signifikan pada gambar.