Pekerjaan di bidang farmakovigilansi melibatkan pemantauan, pelaporan, dan evaluasi terhadap efek samping dan keamanan obat.
Tugas utama meliputi mengumpulkan data terkait efek samping obat dari pasien, tenaga kesehatan, dan laporan ilmiah.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan analisis data, koordinasi dengan tim medis, serta pelaporan kepada otoritas kesehatan terkait untuk memastikan keamanan penggunaan obat.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Farmakovigilansi adalah seorang yang teliti, memiliki pengetahuan yang baik tentang obat-obatan, dan mampu menganalisis data medis dengan baik, akan cocok dengan pekerjaan Farmakovigilansi.
Karena tugasnya melibatkan pemantauan efek samping obat, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan analisis yang kuat, komunikasi yang efektif, dan tanggap terhadap perubahan aturan atau kebijakan yang berhubungan dengan farmakovigilansi.
Jika kamu adalah seseorang yang kurang teliti, kurang berorganisasi, dan kurang bisa bekerja dengan ketatnya tenggat waktu, maka kamu mungkin tidak cocok dengan pekerjaan di bidang farmakovigilansi.
Miskonsepsi tentang Farmakovigilansi adalah bahwa pekerjaannya hanya mencatat efek samping obat tanpa melakukan tindakan lebih lanjut. Padahal, dalam realitasnya, farmakovigilansi juga melibatkan analisis data dan penilaian risiko serta pengambilan tindakan untuk meminimalkan risiko yang terkait dengan penggunaan obat.
Ekspektasi yang salah tentang Farmakovigilansi adalah bahwa pekerjaannya hanya berfokus pada satu jenis obat. Padahal, dalam realitasnya, farmakovigilansi mengawasi berbagai jenis obat dari berbagai perusahaan farmasi.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti farmasi klinis, adalah bahwa farmakovigilansi lebih berfokus pada pemantauan dan pelaporan efek samping obat, sedangkan farmasi klinis lebih berorientasi pada perawatan pasien secara individual dan peningkatan penggunaan obat yang efektif dan aman.