Pekerjaan sebagai jurnalis fotografi melibatkan pemotretan dan dokumentasi berbagai peristiwa dan kejadian yang relevan.
Tugas utama meliputi mengambil foto-foto yang menarik dan berkualitas tinggi untuk keperluan berita dan publikasi.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pengeditan foto untuk memastikan kualitas dan estetika yang baik sebelum di publikasikan.
Mohon maaf, saya hanya bisa memberikan teks dan bukan gambar.
Jika kamu tidak suka bertemu dengan banyak orang, tidak memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan tidak suka bekerja di bawah tekanan dan dalam situasi yang tidak terprediksi, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan sebagai jurnalis.
Miskonsepsi tentang profesi fotografer jurnalis adalah bahwa mereka hanya perlu mengambil foto yang bagus tanpa memperhatikan konteks atau informasi yang akurat. Padahal, seorang fotografer jurnalis juga harus memiliki pengetahuan luas tentang isu yang sedang diliput serta kemampuan menyampaikan pesan melalui gambar.
Ekspektasi umum adalah bahwa fotografer jurnalis selalu berada di tengah-tengah aksi atau kejadian penting. Namun, dalam realitanya, sebagian besar waktu fotografer jurnalis menghabiskan waktu untuk riset, mengedit gambar, dan membuat laporan yang menyertainya.
Perbedaan dengan profesi fotografer biasa adalah fotografer jurnalis sering kali harus mencari berita sendiri dan meliput peristiwa yang sedang berlangsung. Sebaliknya, fotografer biasa cenderung bekerja dalam bidang komersial atau seni, fokus pada pengambilan gambar untuk kepentingan pribadi atau klien.