Sebagai guru Bahasa dan Sastra Daerah, tugas utama adalah mengajar dan mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa dan memahami sastra daerah.
Pekerjaan ini juga melibatkan penyusunan materi pelajaran, membuat soal dan ujian, serta memberikan tugas kepada siswa untuk mengasah kemampuan mereka dalam menggunakan dan memahami bahasa dan sastra daerah.
Selain itu, guru Bahasa dan Sastra Daerah juga bisa terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti pertunjukan teater atau festival sastra daerah untuk meningkatkan minat dan apresiasi siswa terhadap bahasa dan kebudayaan daerah.
Seorang guru bahasa dan sastra daerah yang cocok adalah seseorang yang memiliki kecintaan dan pemahaman mendalam terhadap bahasa dan budaya daerah. Mereka juga perlu memiliki kemampuan mengajar yang baik dan dapat menginspirasi siswa dalam mempelajari dan melestarikan bahasa dan sastra daerah.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bahasa dan sastra daerah, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan menjadi guru Bahasa dan Sastra Daerah.
Miskonsepsi tentang profesi Guru Bahasa dan Sastra Daerah adalah bahwa tugas utamanya hanya mengajarkan bahasa dan sastra daerah, padahal sebenarnya mereka juga memiliki tanggung jawab untuk mengajar bahasa Indonesia dan literasi umum.
Ekspektasi pada profesi Guru Bahasa dan Sastra Daerah sering kali mengharapkan mereka mampu melestarikan budaya daerah dan menyebarkan kesenian tradisional, padahal faktanya tugas mereka lebih fokus pada pengajaran bahasa dan sastra.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti penerjemah atau ahli linguistik, adalah bahwa Guru Bahasa dan Sastra Daerah lebih fokus pada pengajaran bahasa dan sastra daerah yang terkait dengan kurikulum pendidikan formal, sedangkan profesi yang mirip lebih berorientasi pada penelitian atau penerjemahan.