Pekerjaan sebagai guru filsafat melibatkan mengajar dan membimbing siswa dalam memahami dan menganalisis konsep dan teori-teori dalam bidang filsafat.
Tugas utama meliputi menyusun dan menyampaikan materi pelajaran filsafat dengan cara yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa, serta memberikan tugas dan ujian untuk menguji pemahaman mereka.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan diskusi dan debat dengan siswa, serta memberikan masukan dan bimbingan individual dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis dan analitis.
Seorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep filsafat, mampu merangkai argumen-argumen yang logis, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik akan cocok untuk menjadi seorang Guru Filsafat.
Dalam pekerjaan ini, seorang guru filsafat juga perlu memiliki kemampuan membimbing diskusi yang produktif dan mendorong pemikiran kritis pada siswa-siswanya.
Jika kamu tidak memiliki minat yang kuat dalam studi filsafat dan tidak terampil dalam mengkomunikasikan konsep-konsep abstrak kepada siswa, kemungkinan kamu tidak cocok sebagai seorang guru filsafat.
Miskonsepsi tentang profesi guru filsafat adalah ekspektasi bahwa seorang guru filsafat hanya menyampaikan teori-teori kompleks tanpa aplikasi praktis, padahal sebenarnya seorang guru filsafat juga membantu dalam mengembangkan pemikiran kritis dan pemahaman moral siswa.
Realita profesi guru filsafat adalah mereka tidak hanya mengajarkan konsep abstrak tapi juga membantu siswa untuk memahami implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga berperan dalam membimbing siswa dalam menghadapi dilema etika dan mempertajam analisis logis mereka.
Perbedaan profesi guru filsafat dengan profesi yang mirip, seperti dosen filsafat, adalah guru filsafat lebih berfokus pada pembelajaran level menengah dan membantu siswa dalam memahami konsep filsafat secara umum, sedangkan dosen filsafat lebih terfokus pada penelitian dan pengajaran di tingkat perguruan tinggi.