Guru Pendidikan Vokasional

  Profil Profesi

Guru Pendidikan Vokasional bertanggung jawab untuk mengajar dan melatih siswa dalam keterampilan teknis dan praktis sesuai dengan bidangnya.

Tugas utama termasuk menyusun rencana pelajaran, merancang materi pembelajaran yang relevan, dan mengajar siswa dalam keterampilan teknis yang sesuai dengan program pendidikan vokasional.

Selain itu, guru ini juga bertugas membuat dan mengawasi proyek-proyek praktis yang melibatkan siswa, serta melakukan evaluasi kinerja dan kemajuan siswa dalam bidang keterampilan teknis.

Apa saya cocok bekerja sebagai Guru Pendidikan Vokasional?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Guru Pendidikan Vokasional adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang bidang vokasional, memiliki keterampilan dalam mengajar dan membimbing siswa, serta memiliki dedikasi tinggi terhadap pendidikan.

Sebagai seorang guru vokasional, seseorang juga harus memiliki kemampuan dalam menghadapi tantangan dan memecahkan masalah yang mungkin muncul dalam proses belajar mengajar.

Jika kamu tidak memiliki kemampuan teknis yang kuat dan kurang memiliki ketertarikan dalam bidang teknik dan industri, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai guru pendidikan vokasional.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang Guru Pendidikan Vokasional adalah mereka hanya mengajarkan keterampilan teknis, padahal sebenarnya mereka juga bertanggung jawab dalam mendidik dan membimbing siswa dalam aspek non-teknis seperti sikap, nilai-nilai, dan etika kerja.

Ekspektasi banyak orang terhadap Guru Pendidikan Vokasional adalah pekerjaan yang hanya membutuhkan keahlian teknis, namun kenyataannya mereka harus memiliki pemahaman yang luas tentang industri terkait, mengikuti perkembangan teknologi, dan mampu mengajar dengan metode yang inovatif.

Perbedaan antara Guru Pendidikan Vokasional dengan profesi yang mirip seperti instruktur atau pelatih tenaga kerja adalah Guru Pendidikan Vokasional lebih berfokus pada pendidikan formal dan pembentukan karakter siswa, sedangkan instruktur atau pelatih tenaga kerja lebih berfokus pada pelatihan keterampilan teknis dalam suatu bidang kerja tertentu.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Pendidikan Teknik Mesin
Pendidikan Teknik Elektro
Pendidikan Teknik Informatika
Pendidikan Teknik Bangunan
Pendidikan Teknik Otomotif
Pendidikan Teknik Listrik
Pendidikan Teknik Kimia
Pendidikan Teknik Perhotelan dan Pariwisata
Pendidikan Teknik Mekatronika
Pendidikan Teknik Industri

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Politeknik Negeri Jakarta
PT Fastech Indonesia
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia
PT Honda Prospect Motor
PT Astra Honda Motor
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing
PT Panasonic Gobel Energy Indonesia
PT Nestle Indonesia