Sebagai guru seni rupa, tugas utama meliputi mengajar dan membimbing murid dalam mengembangkan kreativitas dan keterampilan seni lukis, gambar, dan patung.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan evaluasi hasil karya murid, memberikan umpan balik dan saran untuk memperbaiki kualitas karya mereka.
Guru seni rupa juga bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler atau pameran seni guna meningkatkan apresiasi seni dan bakat seni rupa di sekolah.
Seorang guru seni rupa yang cocok adalah individu yang kreatif, memiliki pengetahuan yang kuat tentang seni rupa, dan mampu menginspirasi dan membimbing siswa dalam mengembangkan minat dan bakat seni mereka.
Guru seni rupa juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan siswa dan kolega, serta kemampuan mengelola kelas dengan efektif.
Jika kamu tidak memiliki minat dan pemahaman yang mendalam tentang Seni Rupa serta kesulitan dalam berkomunikasi dan menginspirasi siswa, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan guru Seni Rupa.
Miskonsepsi tentang Guru Seni Rupa adalah bahwa mereka hanya mengajarkan cara menggambar dan melukis, padahal sebenarnya mereka juga mengajar konsep seni, teknik, dan media lainnya.
Ekspektasi tentang menjadi Guru Seni Rupa sering kali mengira mereka hanya akan melukis dan berkreasi sepanjang waktu, padahal realitanya mereka juga harus menyiapkan kurikulum, mengelola kelas, dan mengevaluasi hasil karya siswa.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti seorang seniman, adalah Guru Seni Rupa lebih fokus pada proses mengajar dan membimbing siswa menggunakan elemen seni rupa, sedangkan seniman biasa lebih bebas dalam berkreasi tanpa harus memberikan pengajaran kepada orang lain.