Seorang Hakim Agama bertanggung jawab untuk memutuskan kasus-kasus yang berkaitan dengan hukum Islam.
Tugas utamanya termasuk mendengarkan argumen dari kedua belah pihak, menganalisis sumber hukum Islam, dan memutuskan perkara sesuai dengan hukum yang berlaku.
Selain itu, Hakim Agama juga harus menjaga integritas dan objektivitas dalam memutuskan perkara serta memastikan penegakan hukum yang adil dan sesuai dengan nilai-nilai agama Islam.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Hakim Agama adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang hukum agama, memiliki integritas yang tinggi, dan mampu berpikir kritis dalam mengambil keputusan.
Keterampilan berkomunikasi yang baik, keadilan, dan kemampuan memimpin juga merupakan karakteristik penting yang harus dimiliki oleh seorang Hakim Agama.
Jika kamu memiliki pemikiran yang tidak objektif dan tidak adil, maka kamu tidak cocok untuk menjadi seorang hakim agama.
Miskonsepsi tentang profesi Hakim Agama adalah bahwa mereka hanya mengurus perkara-perkara perdata agama, padahal mereka juga memiliki wewenang mengadili perkara pidana agama.
Ekspektasi terhadap Hakim Agama seringkali dianggap tidak adil dan berpihak, namun kenyataannya mereka harus menjunjung tinggi prinsip keadilan dan independensi dalam menjalankan tugas mereka.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Ustadz atau Pendeta, adalah Hakim Agama memiliki kewenangan yang lebih luas dalam menyelesaikan sengketa dan perkara agama, serta mereka memerlukan pengetahuan hukum yang mendalam dalam menjalankan tugasnya.