Pekerjaan dalam kajian resiko bencana tata ruang adalah menganalisis dan mengevaluasi potensi risiko bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah berdasarkan tata ruangnya.
Tugas utama pekerjaan ini meliputi mengidentifikasi dan memetakan area rawan bencana seperti gempa bumi, banjir, atau longsor serta melakukan analisis dampak dan kerentanan terhadap bencana tersebut.
Selain itu, tanggung jawab pekerjaan ini juga meliputi memberikan rekomendasi dan saran untuk mengurangi risiko bencana melalui perencanaan tata ruang yang lebih aman dan tahan bencana.
Profil orang yang cocok untuk pekerjaan kajian resiko bencana tata ruang adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang tata ruang, memiliki pemahaman yang baik tentang bencana alam, dan mampu menganalisis dan mengevaluasi risiko bencana dalam konteks tata ruang.
Kemampuan komunikasi yang efektif dan kemampuan mengelola proyek juga sangat penting dalam pekerjaan ini, untuk dapat berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait dan mengkoordinasikan langkah-langkah mitigasi bencana yang diperlukan.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki minat dalam melakukan riset, analisis dan evaluasi terhadap data serta kebijakan tata ruang yang berkaitan dengan risiko bencana.
Miskonsepsi mengenai profesi Kajian Resiko Bencana Tata Ruang adalah bahwa pekerjaannya hanya terkait analisis dan penilaian resiko bencana, padahal sebenarnya juga melibatkan perencanaan tata ruang yang berkelanjutan.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa hanya akan fokus pada penelitian dan pemodelan, tetapi kenyataannya juga melibatkan kerja lapangan dan kerjasama dengan pihak terkait untuk mengimplementasikan solusi tata ruang yang aman.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Manajemen Risiko Bencana, adalah bahwa profesi Kajian Resiko Bencana Tata Ruang lebih berfokus pada analisis dan perencanaan tata ruang yang dapat mengurangi resiko bencana, sedangkan Manajemen Risiko Bencana lebih berfokus pada penanganan dan penanggulangan saat bencana terjadi.