Pekerjaan sebagai Kepala bagian hubungan masyarakat pendidikan melibatkan pengelolaan dan pemrosesan informasi yang berkaitan dengan kegiatan dan program pendidikan.
Tugas utama meliputi merencanakan dan melaksanakan strategi komunikasi untuk mempromosikan lembaga pendidikan, baik melalui media sosial, website, maupun media lainnya.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan media massa, kelompok masyarakat, dan instansi terkait lainnya untuk membangun citra positif lembaga pendidikan dan memastikan kelancaran informasi yang diberikan kepada publik.
Seorang yang cocok untuk pekerjaan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pendidikan adalah seorang yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, memiliki pengetahuan yang mendalam tentang dunia pendidikan, serta mampu bekerja dengan beragam stakeholders.
Kemampuan dalam mengelola media sosial dan merencanakan strategi komunikasi juga akan menjadi nilai tambah yang besar dalam pekerjaan ini.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik, sulit beradaptasi dengan perubahan, dan tidak memiliki minat dalam dunia pendidikan.
Miskonsepsi tentang profesi Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pendidikan adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk mempromosikan kegiatan sekolah melalui media sosial. Namun, dalam realitasnya, tugas mereka juga mencakup manajemen krisis, komunikasi dengan stakeholder, dan membangun hubungan yang baik dengan masyarakat.
Ekspektasi yang salah tentang profesi Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pendidikan adalah bahwa mereka hanya perlu memiliki kemampuan menulis dan mengelola media sosial. Namun, realitanya, mereka juga harus menguasai komunikasi verbal yang efektif, networking, dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang dunia pendidikan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Kepala Bagian Komunikasi atau Public Relations di sektor lain, adalah bahwa Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pendidikan harus memiliki pemahaman khusus tentang dunia pendidikan dan tantangan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan. Mereka juga harus mampu beradaptasi dengan kebijakan dan regulasi yang berlaku di sektor pendidikan.