Sebagai kepala bagian hukum keluarga di instansi pemerintahan, tugas utama meliputi penanganan dan penyelesaian masalah hukum yang berkaitan dengan keluarga.
Sesuai dengan regulasi yang berlaku, tanggung jawab mencakup pembuatan peraturan, penanganan kasus perceraian, adopsi anak, dan hak-hak keluarga lainnya.
Selain itu, posisi ini juga melibatkan kerja sama dengan instansi terkait, pengawasan terhadap pelaksanaan hukum keluarga, serta memberikan advokasi dan pelayanan hukum kepada masyarakat.
Orang yang cocok untuk posisi Kepala Bagian Hukum Keluarga di instansi pemerintahan adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam mengenai hukum keluarga dan pengalaman yang kuat dalam penanganan kasus keluarga.
Karena pekerjaan ini melibatkan berbagai tingkat kerumitan dalam menyelesaikan masalah keluarga, juga diperlukan kemampuan kepemimpinan yang baik untuk mengelola tim yang terdiri dari staf hukum.
Jika kamu tidak memiliki empati yang tinggi dan tidak sabar dalam menangani masalah perceraian, kamu mungkin tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Kepala bagian hukum keluarga di instansi pemerintahan adalah bahwa tugasnya hanya berurusan dengan kasus perceraian, padahal sebenarnya pekerjaannya mencakup berbagai masalah hukum keluarga seperti pewarisan, hak asuh anak, dan perjanjian pernikahan.
Ekspektasi terhadap profesi tersebut adalah bahwa Kepala bagian hukum keluarga akan selalu dapat mengatasi dan menyelesaikan masalah keluarga dengan cepat, namun realitanya pekerjaan ini melibatkan proses yang panjang seperti mediasi, pembuktian, dan persidangan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti pengacara keluarga di praktik swasta, adalah bahwa Kepala bagian hukum keluarga di instansi pemerintahan biasanya lebih terikat pada peraturan dan prosedur yang ketat, sedangkan pengacara di praktik swasta memiliki lebih banyak kebebasan dalam menangani kasus dan bergaul dengan klien.