Pekerjaan sebagai Kepala laboratorium pendidikan inklusi melibatkan koordinasi dan pengelolaan aktivitas di laboratorium pendidikan inklusi.
Tugas utama meliputi mengatur dan mengawasi percobaan, pengujian, dan penelitian di laboratorium serta menyusun laporan hasil pengamatan dan analisis.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan dosen dan mahasiswa dalam pengembangan program pembelajaran inklusif dan menyediakan dukungan teknis dan administatif yang diperlukan.
Orang yang cocok untuk menjadi Kepala laboratorium pendidikan inklusi adalah seseorang yang memiliki pengalaman dalam pendidikan inklusi serta pemahaman yang kuat tentang kebutuhan siswa dengan kebutuhan khusus. Mereka juga harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik dan mampu mengkoordinasikan tim.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pendidikan inklusi, kurang sensitif terhadap kebutuhan individu yang berbeda, dan tidak memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Kepala Laboratorium Pendidikan Inklusi adalah harapan bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan merencanakan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus, padahal sebenarnya mereka juga harus memastikan pelaksanaan program inklusi dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.
Ekspektasi umum terkait profesi Kepala Laboratorium Pendidikan Inklusi adalah keahlian mereka dalam menyusun program inklusi yang efektif, namun realitanya mereka juga harus menghadapi berbagai tantangan seperti terbatasnya sumber daya dan mungkin kurangnya dukungan institusi.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti guru inklusi adalah Kepala Laboratorium Pendidikan Inklusi lebih fokus pada perencanaan, koordinasi, dan evaluasi program inklusi secara keseluruhan, sedangkan guru inklusi lebih fokus pada penerapan program inklusi di dalam kelas secara langsung.