Sebagai kepala lembaga advokasi atau perjuangan hak-hak agama, tugas utama adalah memperjuangkan dan melindungi kebebasan beragama bagi semua individu.
Hal ini meliputi melakukan kampanye, mengadvokasi kebijakan, serta memberikan bantuan hukum kepada individu atau kelompok yang mengalami diskriminasi berbasis agama.
Selain itu, juga penting untuk membangun hubungan dengan pemerintah, lembaga internasional, dan organisasi lainnya untuk bekerja sama dalam membela hak-hak agama.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Kepala lembaga advokasi atau perjuangan hak-hak agama adalah seorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam dalam bidang agama, memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap isu-isu agama, dan memiliki kemampuan memimpin dan mengorganisasi dengan baik.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang Kepala lembaga advokasi atau perjuangan hak-hak agama juga harus memiliki kepemimpinan yang kuat, kemampuan berkomunikasi yang efektif, dan memiliki keberanian untuk memperjuangkan keadilan dan kebebasan beragama.
Jika kamu memiliki sikap yang tidak toleran terhadap perbedaan agama, kurang mampu berkomunikasi dengan baik dalam berbagai kelompok agama, dan tidak memiliki semangat untuk membela hak-hak agama, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan posisi kepala lembaga advokasi atau perjuangan hak-hak agama ini.
Miskonsepsi tentang kepala lembaga advokasi agama adalah bahwa mereka hanya bertindak sebagai pemimpin spiritual, padahal mereka juga bertanggung jawab dalam memperjuangkan hak-hak agama dalam ranah hukum.
Ekspektasi yang salah adalah menganggap bahwa kepala lembaga advokasi agama memiliki pengaruh langsung dalam mengubah kebijakan dan undang-undang, padahal mereka harus melalui proses yang kompleks dan terkadang berhasil, terkadang tidak.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti pemimpin agama, adalah bahwa kepala lembaga advokasi agama lebih fokus pada aspek hukum dan perjuangan hak-hak, sedangkan pemimpin agama lebih berperan sebagai penyeimbang spiritual dan kepemimpinan rohani.