bertanggung jawab atas menjalankan operasional sehari-hari dari perusahaan, termasuk pengelolaan produksi, logistik, dan kualitas produk.
Tugas utama meliputi perencanaan dan pengawasan produksi, pengadaan bahan baku, serta memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas dan keamanan.
Selain itu, kepala operasional juga bekerja sama dengan tim lain dalam perusahaan, seperti tim penelitian dan pengembangan, untuk mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan efisiensi operasional.
Seorang kepala operasional perusahaan bioteknologi yang cocok adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang bioteknologi, memiliki pemahaman yang kuat tentang operasi perusahaan, dan mampu mengelola tim dengan efektif dan efisien.
Mengingat kompleksitas dan dinamika industri bioteknologi, seorang kandidat ideal harus memiliki kepemimpinan yang kuat, kemampuan dalam mengambil keputusan strategis, dan kemampuan beradaptasi dengan cepat dengan perkembangan teknologi.
Jika kamu tidak memiliki pengalaman di bidang bioteknologi dan kurang memiliki kemampuan mengatur operasional perusahaan, kamu tidak cocok untuk menjadi kepala operasional perusahaan bioteknologi.
Miskonsepsi tentang kepala operasional perusahaan bioteknologi adalah bahwa mereka hanya berurusan dengan riset dan pengembangan produk saja, padahal sebenarnya mereka juga bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia, finansial, dan operasional secara keseluruhan.
Ekspetasi yang sering kali tidak realistis adalah bahwa seorang kepala operasional perusahaan bioteknologi akan selalu terlibat dalam penemuan-penemuan besar dan terobosan ilmiah, padahal sebagian besar waktunya dihabiskan dalam mengatur dan mengawasi jalannya operasional harian.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti kepala laboratorium di bidang bioteknologi, adalah bahwa kepala operasional lebih fokus pada pengelolaan operasional dan aspek bisnis, sedangkan kepala laboratorium lebih fokus pada pengelolaan riset dan pengujian laboratorium.