Sebagai Konsultan Etika dan Moral, pekerjaan melibatkan memberikan saran dan rekomendasi etis kepada individu, perusahaan, atau lembaga yang memerlukan.
Tugas utama meliputi melakukan analisis moral, mengidentifikasi masalah etika, dan memberikan solusi yang sesuai.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penyusunan kebijakan etika, pelatihan, dan pemantauan implementasi kebijakan di dalam organisasi.
Salah satu profil orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai Konsultan Etika dan Moral adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang etika dan moralitas serta mampu menganalisis dan memberikan solusi yang tepat dalam situasi yang kompleks.
Seorang Konsultan Etika dan Moral juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dapat menginspirasi orang lain, dan memiliki integritas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya.
Jika kamu adalah seseorang yang cenderung tidak mengikuti aturan moral yang ketat atau memiliki pandangan etika yang berbeda, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Ekspektasi: Seorang Konsultan Etika dan Moral diharapkan memiliki kemampuan untuk memberikan solusi yang benar-benar memperbaiki perilaku moral dan etika individu atau organisasi.
Realita: Namun, dalam praktiknya, Konsultan Etika dan Moral lebih berperan sebagai pengajar dan penasihat yang membantu menyusun kebijakan dan pedoman etika, serta memberikan pelatihan kepada individu atau organisasi terkait.
Perbedaan: Bedanya dengan profesi terkait seperti psikolog atau pendeta, Konsultan Etika dan Moral lebih fokus pada masalah-masalah etika dan moral tertentu, bukan aspek psikologis atau religius secara keseluruhan.