Pekerjaan sebagai konsultan kebijakan kesehatan gigi melibatkan penelitian dan analisis tentang kebijakan kesehatan gigi yang ada.
Tugas utamanya adalah mengidentifikasi masalah-masalah dalam sistem kesehatan gigi serta merumuskan rekomendasi kebijakan untuk memperbaikinya.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan pemerintah, organisasi kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan implementasi kebijakan yang efektif dalam meningkatkan kesehatan gigi masyarakat.
Seorang konsultan kebijakan kesehatan gigi yang cocok adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang kesehatan gigi, memiliki pemahaman mendalam tentang kebijakan kesehatan gigi, serta mampu menganalisis dan merumuskan kebijakan yang efektif.
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang konsultan kebijakan kesehatan gigi juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik, serta mampu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai kesepakatan dalam merumuskan kebijakan kesehatan gigi yang berkualitas.
Seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kesehatan gigi mungkin tidak cocok untuk menjadi konsultan kebijakan kesehatan gigi.
Miskonsepsi tentang profesi Konsultan kebijakan kesehatan gigi adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memberikan nasihat dan rekomendasi, padahal kenyataannya mereka juga terlibat langsung dalam merancang dan melaksanakan kebijakan kesehatan gigi.
Ekspektasi yang salah adalah menganggap bahwa Konsultan kebijakan kesehatan gigi dapat mengubah situasi kebijakan kesehatan gigi secara instan, padahal proses perubahan dan implementasi kebijakan membutuhkan waktu dan kerja keras.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Dokter gigi, adalah bahwa Konsultan kebijakan kesehatan gigi fokusnya pada analisis kebijakan dan manajemen sistem kesehatan gigi secara keseluruhan, sedangkan Dokter gigi fokus pada bidang praktik klinis seperti perawatan gigi dan pengobatan pasien.