Sebagai konsultan studi hadits, tugas utama adalah menyelidiki, menganalisis, dan menginterpretasikan koleksi hadits untuk tujuan penelitian dan edukasi.
Dengan menggunakan metode ilmiah dan pemahaman mendalam tentang ilmu hadits, pekerjaan ini melibatkan penelitian literatur, analisis kritis, dan penyampaian hasil penelitian dalam bentuk presentasi, artikel, atau buku.
Selain itu, konsultan studi hadits juga berperan sebagai narasumber atau pembicara dalam seminar dan konferensi, serta memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada mahasiswa atau orang-orang yang tertarik pada studi hadits.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Konsultan Studi Hadits adalah seorang yang memiliki pengetahuan luas tentang ilmu hadits, mampu menganalisis dan memahami konteks historis serta keabsahan hadits-hadits tersebut.
Selain itu, seorang kandidat yang cocok juga harus memiliki kemampuan komunikasi dan presentasi yang baik untuk dapat menjelaskan pengertian dan implementasi hadits kepada orang lain.
Jika kamu tidak tertarik dengan studi hadits, kurang memiliki pengetahuan mendalam tentang hadits, dan kurang mampu menganalisis dan menjelaskan hadits-hadits dengan tepat, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi mengenai profesi Konsultan Studi Hadits adalah bahwa mereka hanya membaca dan menghafal hadits tanpa memahami makna dan konteksnya secara mendalam. Realitanya, konsultan studi hadits adalah orang yang telah mendalami ilmu hadits secara luas dan memiliki kemampuan untuk menganalisis, mengkritisi, dan memahami hadits dengan baik.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa konsultan studi hadits hanya bertugas memberikan fatwa dan pendapat secara langsung. Namun, sebenarnya tugas utama mereka adalah melakukan penelitian, kajian, dan pengembangan ilmu hadits yang bermanfaat bagi umat Islam secara luas.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti pengajar atau ustaz, adalah bahwa konsultan studi hadits memiliki keahlian khusus dalam melakukan analisis dan kajian mendalam terhadap hadits. Mereka tidak hanya sekedar mengajar, namun juga berperan dalam upaya menjaga keaslian dan keotentikan hadits serta memberikan nasehat berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki.