Koordinator Program Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit Paru-paru

  Profil Profesi

Bertanggung jawab dalam mengorganisir dan mengkoordinasi program pencegahan dan pengobatan penyakit paru-paru.

Mengembangkan strategi penanganan penyakit paru-paru dan menyusun program-program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

Bekerjasama dengan tim medis dan pihak terkait lainnya dalam mengimplementasikan program-program pencegahan penyakit paru-paru.

Apa saya cocok bekerja sebagai Koordinator program pencegahan dan pengobatan penyakit paru-paru?

Profil orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai Koordinator program pencegahan dan pengobatan penyakit paru-paru adalah seorang yang memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang kesehatan, memiliki pengalaman dalam melakukan riset dan analisis data, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan masyarakat dan tenaga medis.

Sebagai Koordinator program, orang tersebut harus memiliki kepedulian tinggi terhadap kesehatan masyarakat dan kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan program-program pencegahan dan pengobatan penyakit paru-paru secara efektif.

Seseorang yang tidak cocok untuk menjadi koordinator program pencegahan dan pengobatan penyakit paru-paru adalah orang yang tidak memiliki pengetahuan atau minat dalam bidang kesehatan pernapasan.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi koordinator program pencegahan dan pengobatan penyakit paru-paru adalah bahwa pekerjaannya hanya terbatas pada memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara mencegah penyakit paru-paru. Padahal, tugas seorang koordinator juga melibatkan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program pencegahan serta pengobatan yang kompleks.

Salah satu perbedaan antara ekspektasi dan realitas dalam profesi koordinator program pencegahan dan pengobatan penyakit paru-paru adalah tingkat tantangan yang dihadapi dalam mengubah perilaku masyarakat terkait pencegahan penyakit paru-paru. Meskipun memiliki visi ideal untuk mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi, namun dalam praktiknya, mengubah pola pikir masyarakat bisa menjadi tugas yang tidak mudah.

Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti dokter spesialis paru atau ahli kesehatan masyarakat adalah fokus peran dalam intervensi dan tanggapannya terhadap penyakit paru-paru. Koordinator program pencegahan dan pengobatan penyakit paru-paru memiliki peran yang lebih luas dalam mengidentifikasi masalah kesehatan paru-paru, merancang program pencegahan dan pengobatan, mengoordinasikan tenaga medis dan non-medis, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program-program yang dijalankan.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Kedokteran Umum
Kedokteran Gigi
Farmasi
Kesehatan Masyarakat
Biologi
Kesehatan Lingkungan
Keperawatan
Kebidanan
Manajemen Kesehatan
Ilmu Komunikasi

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Rumah Sakit Nasional
Yayasan Kanker Indonesia
Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia
Universitas Indonesia - Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat
PT Kimia Farma Tbk
PT Kalbe Farma Tbk
PT Sanbe Farma
PT Dexa Medica
PT Pharos Indonesia