Pekerjaan sebagai Kurator Bahasa Bali melibatkan penelitian, dokumentasi, dan pelestarian bahasa dan budaya Bali.
Tugas utama meliputi mengumpulkan dan mendokumentasikan data tentang bahasa Bali, seperti kosakata, tata bahasa, dan pola kalimat.
Selain itu, seorang Kurator Bahasa Bali juga bertugas dalam melestarikan bahasa Bali melalui penyusunan kamus, buku panduan, dan acara sosialisasi.
Seorang yang mempunyai keahlian dalam bidang seni dan budaya Bali serta memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bahasa Bali akan cocok menjadi seorang Kurator Bahasa Bali.
Kemampuan berkomunikasi yang baik dalam bahasa Bali dan memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap warisan budaya Bali juga menjadi faktor penting untuk menjadi seorang Kurator Bahasa Bali.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bahasa Bali dan kebudayaan Bali, maka kamu tidak cocok untuk menjadi seorang kurator bahasa Bali.
Miskonsepsi pertama tentang profesi Kurator Bahasa Bali adalah bahwa mereka hanya bertugas mempertahankan bahasa Bali secara tradisional tanpa ada perkembangan. Realitanya, Kurator Bahasa Bali juga terlibat dalam penelitian dan pengembangan bahasa Bali untuk menjaga agar tetap relevan dengan zaman sekarang.
Miskonsepsi kedua adalah bahwa Kurator Bahasa Bali hanya bertanggung jawab dalam mempelajari dan melestarikan bahasa Bali saja. Padahal, mereka juga berperan dalam menjaga dan mengembangkan berbagai aspek budaya Bali, seperti kesenian, arsitektur, dan tradisi adat.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti penerjemah atau penyunting, adalah bahwa Kurator Bahasa Bali secara khusus fokus dalam mempelajari, melestarikan, dan mengembangkan bahasa Bali serta aspek budaya Bali secara menyeluruh, bukan hanya sekadar menerjemahkan atau menyunting teks.