Pekerjaan di bidang mengajar dalam program pendidikan kedokteran anak melibatkan memberikan pengajaran tentang ilmu kedokteran anak kepada mahasiswa dan dokter yang sedang menjalani spesialisasi.
Tugas utama meliputi menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan kuliah dan tutorial, serta mengawasi dan mengevaluasi kemajuan belajar mahasiswa dan dokter spesialis.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pengembangan materi pembelajaran, melakukan riset, dan berkolaborasi dengan sesama pengajar maupun profesional di bidang kedokteran anak untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran anak.
Seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang kedokteran anak dan mampu menjelaskan dengan jelas dan mudah dimengerti bagi para mahasiswa adalah profil orang yang cocok untuk pekerjaan ini.
Selain itu, seorang yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pendidikan dan mampu memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mencapai potensi terbaik mereka juga akan sesuai dengan pekerjaan ini.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak sabar, tidak memiliki empati terhadap anak-anak, dan tidak memiliki ketertarikan yang kuat terhadap bidang kedokteran anak.
Miskonsepsi tentang mengajar dalam program pendidikan kedokteran anak adalah bahwa seorang dosen hanya perlu memberikan kuliah dan tidak terlibat langsung dalam kegiatan klinik atau praktik medis. Namun, realitanya, seorang pengajar juga harus terlibat dalam supervisi klinis, diskusi kasus, serta memberikan bimbingan dan mentoring kepada mahasiswa.
Ekspektasi yang salah tentang mengajar dalam program pendidikan kedokteran anak adalah bahwa semua mahasiswa akan memiliki minat dan motivasi yang tinggi terhadap bidang ini. Namun, realitanya, tidak semua mahasiswa memiliki ketertarikan yang sama terhadap kedokteran anak, sehingga seorang pengajar harus mampu memotivasi dan menginspirasi mereka untuk belajar lebih dalam.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti dokter anak praktisi, adalah bahwa seorang pengajar dalam program pendidikan kedokteran anak memiliki fokus yang lebih pada mengajar dan melatih mahasiswa, sementara dokter anak praktisi secara langsung merawat dan memberikan pengobatan kepada pasien anak. Meskipun keduanya memiliki pengetahuan dan keterampilan medis yang sama, prioritas dan peran kerjanya berbeda.