Pekerjaan sebagai ahli bedah saraf melibatkan operasi dan perawatan pasien yang mengalami masalah pada sistem saraf mereka.
Tugas utama ahli bedah saraf meliputi melakukan pembedahan untuk mengatasi kelainan atau cedera pada otak, tulang belakang, saraf tulang belakang, dan sistem saraf perifer.
Selain itu, ahli bedah saraf juga melakukan diagnosa medis, merencanakan perawatan jangka panjang untuk pasien, dan melakukan tindakan medis lainnya guna meningkatkan kondisi kesehatan pasien.
Profil orang yang cocok untuk menjadi seorang Neurosurgeon adalah seseorang yang memiliki ketekunan dan keuletan dalam menghadapi tantangan medis yang kompleks serta kemampuan kognitif yang tinggi dalam menganalisis dan merencanakan prosedur bedah otak.
Selain itu, seorang kandidat juga seyogyanya memiliki keterampilan komunikasi yang baik, empati yang tinggi terhadap pasien, dan ketangguhan mental yang tinggi untuk menghadapi dan mengelola situasi yang mungkin sangat menegangkan dan berisiko.
Jika kamu tidak memiliki ketahanan fisik yang tinggi, tidak dapat mengambil keputusan cepat, dan tidak tahan terhadap tekanan, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang ahli bedah saraf.
Miskonsepsi tentang neurosurgeon adalah bahwa mereka hanya melakukan operasi otak. Namun, dalam realitasnya, mereka juga mengobati gangguan saraf selain otak seperti masalah tulang belakang dan saraf perifer.
Ekspektasi yang salah tentang neurosurgeon adalah bahwa mereka bekerja dalam situasi darurat sepanjang waktu. Padahal, sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk menganalisis dan mendiagnosis masalah neurologis sebelum melakukan tindakan operasi.
Perbedaan yang signifikan antara neurosurgeon dan ahli bedah saraf lainnya seperti ahli bedah tulang belakang adalah bahwa neurosurgeon merespons gangguan yang melibatkan otak dan saraf pusat, sementara ahli bedah tulang belakang fokus pada masalah tulang belakang dan saraf tulang belakang.