Pekerjaan ini melibatkan pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang berkaitan dengan Bahasa Jawa.
Tugas utama meliputi penelitian, penerbitan, dan pengembangan program untuk memperkaya pemahaman dan penggunaan Bahasa Jawa.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat agar dapat mengapresiasi dan menggunakan Bahasa Jawa dengan baik.
Seorang yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang Bahasa dan Sastra Jawa akan cocok untuk pekerjaan sebagai pegawai pada lembaga kebudayaan yang berkaitan dengan Bahasa Jawa.
Kemampuan untuk memahami dan mengapresiasi karya-karya sastra dan budaya Jawa, serta kemahiran dalam menggunakan Bahasa Jawa dengan baik akan menjadi keunggulan bagi seorang kandidat.
Seseorang yang tidak memiliki pemahaman dan minat yang dalam terhadap budaya dan bahasa Jawa mungkin tidak cocok untuk menjadi pegawai pada lembaga kebudayaan yang berkaitan dengan bahasa Jawa.
Miskonsepsi tentang profesi pegawai pada lembaga kebudayaan yang berkaitan dengan Bahasa Jawa adalah ekspektasi bahwa tugasnya hanya mengajarkan bahasa Jawa secara tradisional, padahal sebenarnya mereka juga harus mengelola program dan acara kebudayaan lainnya.
Realita profesi tersebut adalah, selain mengajar bahasa Jawa, pegawai lembaga kebudayaan juga harus menguasai aspek kajian budaya, sejarah, dan sastra Jawa serta mengembangkan program pengembangan dan pelestarian bahasa Jawa.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, sebagai contoh, dengan pengajar bahasa Jawa di sekolah, adalah pada pegawai lembaga kebudayaan juga harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang budaya, sejarah, dan seni Jawa, serta menjadi agen pelestarian kebudayaan Jawa.