Pekerja Pemetaan Darat

  Profil Profesi

Pekerjaan di bidang pemetaan darat melibatkan survei dan pengumpulan data mencakup topografi, geologi, dan kondisi lingkungan di area tertentu.

Tugas utama meliputi penggunaan peralatan pemetaan seperti GPS, kompas, dan alat pengukuran untuk mengumpulkan data dan menghasilkan peta yang akurat.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan analisis dan interpretasi data untuk mengidentifikasi potensi risiko dan dampak lingkungan serta memberikan rekomendasi pengelolaan yang tepat.

Apa saya cocok bekerja sebagai Pekerja Pemetaan Darat?

Profil orang yang cocok untuk pekerjaan Pemetaan Darat adalah seseorang yang memiliki ketelitian yang tinggi, mampu bekerja dengan akurasi dan rinci dalam mengumpulkan data topografi dan geografis.

Mereka juga harus memiliki kemampuan analisis yang baik untuk memproses dan menginterpretasikan data yang dikumpulkan, serta menguasai teknologi dan perangkat lunak yang digunakan dalam pemetaan darat.

Jika kamu tidak menyukai kegiatan di luar ruangan, tidak suka bekerja dengan alat-alat pengukur, dan memiliki masalah dengan berkonsentrasi yang tinggi, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan pemetaan darat.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang pekerja pemetaan darat adalah bahwa mereka hanya bekerja di lapangan dengan GPS dan peta, padahal pekerjaan sebenarnya melibatkan analisis data, pemrograman, dan penggunaan perangkat lunak khusus.

Ekspektasi umum adalah bahwa pekerja pemetaan darat menemukan harta karun tersembunyi atau menemukan lokasi tersembunyi, padahal pekerjaan mereka lebih fokus pada pemetaan alam dan bantuannya dalam perencanaan pembangunan.

Perbedaannya dengan profesi yang mirip, seperti penjelajah atau arkeolog, adalah bahwa pekerja pemetaan darat lebih fokus pada pengumpulan dan analisis data secara sistematis, sedangkan penjelajah dan arkeolog cenderung mencari penemuan yang lebih unik atau bersejarah.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Teknik Geomatika
Teknik Geodesi
Teknik Sipil
Teknik Informatika
Geografi
Teknik Lingkungan
Teknik Pertanian
Teknik Elektro
Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Fisika Geofisika

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Badan Informasi Geospasial (BIG)
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)
Perusahaan Tambang (misalnya PT. Freeport Indonesia, PT. Antam, PT. Timah)
Perusahaan Konstruksi (misalnya PT. Wijaya Karya, PT. Adhi Karya, PT. Pembangunan Perumahan)
Perusahaan Energi dan Sumber Daya Alam (misalnya PT. Pertamina, PT. PLN, PT. PGN)
Perusahaan Jasa Pemetaan (misalnya PT. Metrodata Electronics Tbk, PT. Mitra Solusi Telematika)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang transportasi (misalnya PT. Kereta Api Indonesia, PT. Angkasa Pura, PT. Jasa Marga)
Lembaga Pemerintah Non Kementerian (misalnya Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura)
Perusahaan Minyak dan Gas (misalnya PT. Chevron Pacific Indonesia, PT. Medco Energi Internasional Tbk)
Perusahaan Teknologi dan Telekomunikasi (misalnya PT. Telkom Indonesia, PT. Indosat Tbk)