Pemerhati Pendidikan Kewarganegaraan Di Lembaga Swadaya Masyarakat

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai pemerhati pendidikan kewarganegaraan di lembaga swadaya masyarakat melibatkan pengamatan dan analisis terhadap program pendidikan kewarganegaraan yang dilaksanakan.

Tugas utama meliputi mengumpulkan dan menganalisis data, observasi langsung kegiatan belajar mengajar, serta memberikan masukan dan rekomendasi untuk perbaikan program pendidikan kewarganegaraan.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerja sama dengan pihak terkait, seperti sekolah, guru, dan orang tua, untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi dalam pendidikan kewarganegaraan.

Apa saya cocok bekerja sebagai Pemerhati Pendidikan Kewarganegaraan di Lembaga Swadaya Masyarakat?

Seorang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pemerhati Pendidikan Kewarganegaraan di Lembaga Swadaya Masyarakat adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pendidikan kewarganegaraan, memiliki semangat memperjuangkan hak-hak masyarakat, dan memiliki kemampuan dalam melakukan riset dan analisis kebijakan pendidikan.

Dalam menjalankan tugasnya, seorang Pemerhati Pendidikan Kewarganegaraan juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang kuat, kemampuan membangun jejaring, dan memiliki kepribadian yang proaktif dalam mengadvokasi isu-isu pendidikan kewarganegaraan.

Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah individu yang kurang peduli dengan permasalahan pendidikan dan tidak memiliki minat dalam memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesadaran kewarganegaraan.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Pemerhati Pendidikan Kewarganegaraan di LSM adalah bahwa mereka hanya duduk dan mengamati, tanpa melakukan tindakan nyata untuk menciptakan perubahan dalam pendidikan kewarganegaraan. Namun, dalam realitasnya, mereka aktif terlibat dalam program-program pendidikan, memberikan pelatihan, dan bekerja dengan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai kewarganegaraan.

Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa Pemerhati Pendidikan Kewarganegaraan di LSM memiliki kekuatan besar untuk mengubah kebijakan nasional tentang pendidikan kewarganegaraan. Namun, kenyataannya, keputusan kebijakan pendidikan kewarganegaraan sebagian besar dilakukan oleh pemerintah dan institusi pendidikan.

Perbedaan dengan profesi mirip, seperti guru Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah, adalah bahwa Pemerhati Pendidikan Kewarganegaraan di LSM lebih fokus pada aspek advokasi dan perubahan sosial. Mereka bekerja di luar sistem pendidikan formal dan bertujuan untuk menciptakan perubahan sosial melalui program-program pendidikan yang berfokus pada kewarganegaraan. Sementara itu, guru PKn di sekolah lebih berorientasi pada pengajaran materi PKn kepada siswa.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Sosiologi
Studi Pembangunan
Ilmu Komunikasi
Sosiologi
Antropologi
Hubungan Internasional
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Ilmu Politik
Psikologi Sosial

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

ICW (Indonesia Corruption Watch)
LPSM (Lembaga Pengembangan Sumberdaya Manusia)
PUSDATIN (Pusat Data dan Informasi)
PATTIRO (The Institute for Public Policy Research and Advocacy)
KITAP (Komunitas Indonesia Untuk Pengembangan Anak Bangsa)
YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia)
MPI (Masyarakat Peduli Pendidikan Indonesia)
PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia)
AKATIGA (Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial)
Lakpesdam NU (Lembaga Kajian, Pengembangan, dan Pembelaan Hukum dan Hak Asasi Manusia Nahdlatul Ulama)