bertanggung jawab dalam merencanakan dan mendesain bangunan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan klien.
Tugas utamanya meliputi menyusun konsep desain, membuat gambar teknis, mengatur anggaran dan jadwal proyek, serta bekerja sama dengan tim konstruksi dalam mengawasi pelaksanaan proyek.
Selain itu, pemilik studio desain arsitektur juga perlu menjalin hubungan baik dengan klien dan pihak terkait lainnya, seperti pemilik tanah, pengawas proyek, dan pihak berwenang setempat.
Orang yang cocok untuk menjadi pemilik sebuah studio desain arsitektur adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang desain arsitektur dan memiliki kreativitas tinggi dalam merancang bangunan yang estetik dan fungsional. Mereka juga harus memiliki keterampilan manajemen yang baik dalam mengatur proyek dan tim, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan klien dan pihak terkait lainnya.
Jika kamu tidak kreatif, tidak memiliki minat dalam bidang arsitektur, dan tidak memiliki keinginan untuk belajar dan berkembang, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi pemilik studio desain arsitektur.
Miskonsepsi tentang profesi Pemilik Studio Desain Arsitektur adalah bahwa mereka hanya mengurus tata ruang dan desain bangunan. Realitanya, mereka juga harus melibatkan diri dalam manajemen proyek, negosiasi kontrak, dan pemenuhan kebutuhan klien.
Ekspektasi yang salah adalah bahwa Pemilik Studio Desain Arsitektur akan selalu mendapatkan proyek besar dan menghasilkan uang yang banyak. Kenyataannya, persaingan bisnis yang ketat dan fluktuasi pasar dapat membuat mereka menghadapi tantangan dan tidak selalu mendapatkan proyek yang diharapkan.
Perbedaan dengan profesi terkait seperti Arsitek adalah bahwa Pemilik Studio Desain Arsitektur tidak hanya fokus pada desain dan perencanaan, tetapi juga bertanggung jawab atas aspek manajemen bisnis dan pengembangan studio mereka. Sementara Arsitek lebih terlibat dalam merancang secara langsung dan mengawasi pekerjaan konstruksi.