Pekerjaan sebagai penampil seni turunan melibatkan penyajian tarian, musik, dan busana tradisional dari budaya tertentu.
Tugas utama meliputi mempelajari dan menguasai gerakan tarian khas, melatih vokal untuk menyanyikan lagu tradisional, dan mengenakan kostum tradisional yang sesuai untuk penampilan.
Selain itu, penampil seni turunan juga harus mampu menghadirkan performa yang menarik dan menghibur agar dapat memperkenalkan budaya tradisional kepada penonton.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai Penampil seni turunan adalah seorang yang kreatif, memiliki keahlian dalam seni turunan, dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat, akan cocok dengan pekerjaan sebagai Penampil seni turunan.
Dalam merangkul tradisi dan mempertunjukkan seni turunan, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan dapat berkolaborasi dengan seniman lainnya.
Orang yang kurang kreatif, tidak memiliki minat dalam seni, dan tidak memiliki pengetahuan tentang seni mungkin tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Banyak yang menganggap bahwa menjadi penampil seni turunan adalah pekerjaan yang mudah dan hanya memerlukan bakat alami, namun kenyataannya membutuhkan upaya keras, latihan, dan pengetahuan yang mendalam tentang seni tersebut.
Ekspektasi terhadap penampil seni turunan seringkali terlalu tinggi, di mana diharapkan mereka mampu mengungguli prestasi penampil-penampil terdahulu, padahal setiap penampil memiliki keunikan dan karakteristik sendiri.
Salah satu perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti penampil seni keluarga terkenal atau penampil seni modern, adalah bahwa sebagai penampil seni turunan, mereka harus menjaga tradisi dan warisan seni yang telah ada sejak lama, sementara profesi yang mirip tersebut mungkin lebih terbuka untuk eksperimen dan inovasi.