Pekerjaan sebagai penari tradisional melibatkan pementasan tarian-tarian tradisional dengan menggunakan kostum dan gerakan khas daerah tertentu.
Tugas utama meliputi mempelajari dan menguasai gerakan tari tradisional serta menghafalkan lagu dan musik yang biasa digunakan dalam pementasan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan persiapan dalam hal penampilan, seperti mempersiapkan kostum, tata rias, dan aksesoris yang sesuai dengan karakter tarian yang akan ditampilkan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai penari tradisional adalah seseorang yang memiliki kecintaan dan dedikasi yang tinggi terhadap seni tradisional, memiliki keahlian yang baik dalam menari, dan mampu beradaptasi dengan berbagai jenis tarian tradisional.
Dengan menguasai gerakan dan ekspresi yang tepat, seorang penari tradisional juga harus memiliki fisik yang kuat dan fleksibel untuk menjaga kualitas penampilan yang baik.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan sebagai penari tradisional adalah mereka yang tidak memiliki keahlian tari tradisional, tidak memiliki minat dalam budaya dan seni tradisional, serta tidak memiliki fleksibilitas dan disiplin dalam latihan rutin.
Ekspektasi tentang profesi penari tradisional adalah bahwa mereka hanya melakukan tarian tradisional saja, padahal realitanya mereka juga perlu mengikuti latihan fisik yang intensif untuk menjaga kebugaran tubuh dan melakukan improvisasi.
Perbedaan antara penari tradisional dengan profesi yang mirip, seperti keindahan tari modern atau balet, adalah bahwa penari tradisional lebih mengutamakan menjaga dan melestarikan warisan budaya yang ada, sedangkan profesi tari modern lebih cenderung kepada eksplorasi dan ekspresi individu.
Salah satu miskonsepsi tentang penari tradisional adalah bahwa ini adalah profesi yang tidak menghasilkan penghasilan yang cukup. Padahal, banyak penari tradisional yang sukses dan juga mendapatkan penghargaan dan perhatian internasional.