Pekerjaan sebagai pencerita bahasa Aceh bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dan tradisi Aceh melalui seni cerita.
Tugas utama meliputi mengumpulkan dan mempelajari cerita-cerita tradisional Aceh, serta kemudian menceritakan kembali cerita tersebut dengan menggunakan bahasa Aceh yang baik dan benar.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penelitian dan penulisan cerita baru berdasarkan cerita-cerita tradisional Aceh, serta menghadirkan cerita-cerita tersebut dalam acara pementasan atau kegiatan budaya.
Profil orang yang cocok untuk menjadi pencerita Bahasa Aceh adalah seseorang yang memiliki pemahaman dan keahlian dalam Bahasa Aceh yang kuat, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam menyampaikan cerita melalui Bahasa Aceh.
Dibutuhkan juga seorang yang dapat menciptakan suasana dan emosi melalui ceritanya, serta memiliki kepekaan budaya Aceh yang tinggi untuk menghasilkan narasi yang menarik dan autentik.
Jika kamu tidak memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Aceh, maka kamu tidak cocok menjadi seorang pencerita bahasa Aceh.
Ekspektasi yang salah tentang profesi Pencerita Bahasa Aceh adalah bahwa mereka hanya harus menguasai bahasa Aceh secara lisan, padahal sebenarnya mereka juga harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang budaya dan sejarah Aceh.
Realita menjadi Pencerita Bahasa Aceh adalah mereka harus senantiasa mengembangkan keterampilan bercerita agar dapat menyampaikan cerita secara menarik dan memikat kepada khalayak, selain itu mereka juga harus sangat kreatif dalam mengadaptasi cerita ke berbagai konteks.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti pemandu wisata Aceh, adalah Pencerita Bahasa Aceh fokus pada narasi cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi, sementara pemandu wisata lebih berfokus pada memberikan informasi dan penjelasan tentang tempat-tempat wisata.