Sebagai peneliti dalam bidang nanosains lingkungan, tugas utama adalah melakukan penelitian mengenai penggunaan nanomaterial dalam menjaga dan memperbaiki kondisi lingkungan.
Pekerjaan ini melibatkan pemahaman mendalam tentang sifat dan efek dari nanomaterial terhadap bahan-bahan lingkungan dan organisme hidup.
Selain itu, peneliti juga berkewajiban untuk menguji keamanan dan keefektifan nanomaterial yang digunakan dalam aplikasi lingkungan, serta mengidentifikasi dampak negatif yang mungkin timbul.
Orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai peneliti dalam bidang nanosains lingkungan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan luas dan mendalam dalam ilmu lingkungan dan teknologi nanosains, serta memiliki kemampuan analisis dan pemecahan masalah yang baik dalam pengembangan solusi untuk masalah lingkungan.
Selain itu, seorang peneliti dalam bidang nanosains lingkungan juga harus memiliki kreativitas dalam merancang dan mengembangkan eksperimen serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berkolaborasi dengan rekan tim dan menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan sebagai peneliti dalam bidang nanosains lingkungan adalah mereka yang tidak memiliki minat dan pengetahuan dalam bidang ilmiah, serta tidak memiliki keahlian dalam melakukan riset dan analisis dalam skala nanometer.
Miskonsepsi ekspektasi vs realita tentang profesi sebagai peneliti dalam bidang nanosains lingkungan adalah harapan bahwa mereka selalu menemukan solusi instan untuk masalah lingkungan, padahal proses penelitian membutuhkan waktu dan pengujian yang kompleks.
Perbedaan antara profesi sebagai peneliti dalam bidang nanosains lingkungan dengan profesi yang mirip, seperti ahli lingkungan, adalah peneliti nanosains lebih fokus pada pengembangan teknologi nanomaterial untuk mengatasi masalah lingkungan, sementara ahli lingkungan berfokus pada pemahaman dan pengelolaan masalah tersebut secara keseluruhan.
Miskonsepsi lainnya adalah anggapan bahwa peneliti nanosains lingkungan selalu bekerja di laboratorium, padahal mereka juga terlibat dalam kegiatan lapangan, seperti pengambilan sampel, pengujian di lingkungan nyata, dan kolaborasi dengan pihak lain untuk mencapai tujuan penelitian.