Melakukan riset di lapangan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang keagamaan.
Melakukan wawancara dengan tokoh agama, peziarah, dan masyarakat untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang praktik keagamaan.
Menganalisis data yang dikumpulkan dan membuat laporan yang menjelaskan temuan-temuan dalam penelitian keagamaan.
Seorang peneliti lapangan dalam studi keagamaan harus memiliki ketertarikan yang kuat pada agama dan budaya, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan masyarakat yang berbeda.
Mereka juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk dapat berinteraksi dengan narasumber dan masyarakat yang mereka teliti.
Jika kamu tidak suka melakukan perjalanan jauh, tidak tertarik dengan studi keagamaan, dan tidak memiliki ketelitian dalam mengumpulkan data lapangan, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi peneliti lapangan dalam studi keagamaan adalah anggapan bahwa mereka hanya menghabiskan waktu di lapangan untuk mengamati dan merekam data, tanpa proses analisis yang mendalam.
Ekspektasi yang seringkali terlalu tinggi terhadap peneliti lapangan dalam studi keagamaan adalah bahwa mereka dapat memberikan jawaban pasti dan definitive terhadap semua pertanyaan seputar agama, padahal dalam kenyataannya ini adalah proses yang kompleks dan dinamis.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti pengkhotbah atau guru agama, adalah bahwa peneliti lapangan lebih fokus pada aspek riset dan penelitian, daripada memberikan pengajaran langsung atau mengambil peran spiritual dalam komunitas agama.