Sebagai peneliti nutrasetikal, tugas utama adalah melakukan penelitian untuk menguji keamanan dan manfaat produk nutrasetikal.
Hal ini melibatkan analisis komposisi bahan aktif, uji coba pada hewan atau manusia, dan evaluasi efektivitas produk.
Selain itu, juga harus membantu dalam menyusun laporan hasil penelitian untuk dipresentasikan kepada pihak terkait dan mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang nutrasetikal.
Seorang peneliti nutrasetikal yang ideal harus memiliki pengetahuan mendalam tentang ilmu gizi dan suplemen kesehatan, memiliki keterampilan analisis yang kuat, dan mampu melakukan eksperimen dan penelitian secara detail.
Peneliti nutrasetikal juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik secara lisan maupun tertulis, serta memiliki ketekunan dan ketelitian dalam melakukan penelitian yang akurat dan reliabel.
Seorang yang tidak cocok dengan pekerjaan sebagai peneliti nutrasetikal adalah mereka yang tidak memiliki minat dan pengetahuan yang cukup dalam bidang kesehatan dan gizi.
Miskonsepsi tentang profesi peneliti nutrasetikal adalah bahwa mereka hanya melakukan penelitian terkait suplemen makanan tanpa ada batasan atau kendala. Padahal, peneliti nutrasetikal juga harus mematuhi aturan etika penelitian dan mempertimbangkan dampak kesehatan yang mungkin terjadi.
Ekspektasi yang salah tentang peneliti nutrasetikal adalah bahwa mereka dapat menemukan solusi ajaib untuk semua masalah kesehatan hanya dengan mengembangkan suplemen makanan baru. Padahal, realitanya, peneliti nutrasetikal bekerja untuk memahami khasiat dan efek samping potensial dari suplemen makanan, bukan sebagai jawaban tunggal untuk masalah kesehatan.
Perbedaan penting dengan profesi yang mirip, seperti peneliti farmasi, adalah bahwa peneliti nutrasetikal lebih fokus pada pengaruh suplemen makanan dan bahan alami terhadap kesehatan manusia. Sementara itu, peneliti farmasi lebih berorientasi pada pengembangan dan pengujian obat-obatan sintetis untuk pengobatan penyakit.