Pekerjaan sebagai peneliti sastra Sunda melibatkan penelusuran, analisis, dan penulisan terkait karya-karya sastra berbahasa Sunda.
Tugas utamanya adalah mengumpulkan dan menganalisis karya sastra Sunda, baik yang sudah ada maupun yang baru.
Selain itu, peneliti sastra Sunda juga bertanggung jawab dalam menyusun laporan penelitian dan mempresentasikan hasil penelitian kepada publik.
Seorang peneliti sastra Sunda yang cocok adalah seseorang yang memiliki minat dan keahlian dalam bahasa dan budaya Sunda, serta memiliki kemampuan analisis yang baik dalam menganalisis karya sastra Sunda.
Ketelitian dan keaktifan dalam mencari referensi serta kemampuan menulis yang baik juga menjadi faktor penting dalam posisi ini.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki minat atau pengetahuan tentang sastra Sunda, tidak memiliki kemampuan analisis teks, serta tidak memiliki ketelitian dalam melakukan penelitian.
Miskonsepsi tentang profesi Peneliti Sastra Sunda adalah bahwa pekerjaannya hanya terbatas pada membaca dan menulis tentang sastra Sunda secara tradisional, padahal sebenarnya peneliti juga harus mampu mengkaji dan menganalisis sastra secara lebih mendalam dengan pendekatan akademis.
Ekspektasi yang salah tentang profesi Peneliti Sastra Sunda adalah bahwa mereka hanya bekerja sendiri tanpa kolaborasi dengan orang lain, padahal sebenarnya peneliti sering berpartisipasi dalam diskusi, konferensi, atau memiliki kerjasama dengan sesama akademisi.
Perbedaan yang signifikan antara profesi Peneliti Sastra Sunda dengan profesi Peneliti Bahasa Sunda adalah fokus penelitiannya. Peneliti Sastra lebih berfokus pada analisis teks dan karya sastra, sedangkan Peneliti Bahasa Sunda lebih fokus pada aspek linguistik dan pengembangan bahasa Sunda dalam konteks sosial.