Sebagai pengajar pendidikan masyarakat, tugas utama adalah mengajar dan memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai berbagai topik pendidikan.
Selain itu, juga bertanggung jawab dalam merancang kurikulum dan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat.
Selama proses pengajaran, juga melakukan evaluasi dan mengukur pencapaian hasil belajar masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Seorang yang memiliki keahlian dalam berkomunikasi secara efektif, mampu mendengarkan dengan baik, dan memiliki passion dalam mengajar akan cocok dengan pekerjaan sebagai Pengajar Pendidikan Masyarakat.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang pengajar juga harus memiliki kemampuan memotivasi dan menginspirasi siswa untuk belajar, serta memiliki kemampuan dalam merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang kreatif dan interaktif.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan sebagai pengajar pendidikan masyarakat adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, tidak dapat beradaptasi dengan berbagai latar belakang budaya, dan tidak memiliki minat yang kuat dalam mengajar serta membangun kesadaran masyarakat.
Miskonsepsi tentang profesi Pengajar Pendidikan Masyarakat adalah bahwa mereka hanya mengajar pelajaran formal di sekolah, padahal sebenarnya mereka lebih fokus pada program pendidikan non-formal di masyarakat.
Ekspektasi tentang profesi ini sering kali adalah bahwa Pengajar Pendidikan Masyarakat hanya perlu memberikan materi pelajaran tanpa perlu melakukan interaksi yang mendalam dengan komunitas, namun realitasnya mereka harus berperan aktif dalam memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi masyarakat dalam proses belajar.
Perbedaan antara Pengajar Pendidikan Masyarakat dengan profesi yang mirip seperti guru adalah bahwa Pengajar Pendidikan Masyarakat lebih berfokus pada pendidikan di luar sekolah, sementara guru lebih berperan dalam memberikan pelajaran formal di dalam lingkungan sekolah.