Pekerjaan sebagai pengajar sejarah di Sekolah Menengah Kejuruan melibatkan pengajaran materi sejarah kepada siswa-siswa.
Tugas utama meliputi menyusun kurikulum, merencanakan dan menyampaikan materi pelajaran, serta mengevaluasi kemajuan belajar siswa.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pembimbingan dan motivasi kepada siswa untuk mengembangkan minat dan pemahaman mereka terhadap sejarah.
Seorang pengajar sejarah di sekolah menengah kejuruan sebaiknya memiliki pengetahuan yang mendalam tentang sejarah, kemampuan komunikasi yang baik, dan dapat memberikan pengajaran yang menarik sesuai dengan karakteristik siswa di sekolah kejuruan.
Seseorang yang tidak tertarik dalam berbagi pengetahuan sejarah kepada siswa, tidak sabar dalam menghadapi siswa yang kurang berminat, dan tidak mampu mengadaptasi metode pembelajaran yang interaktif tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Pengajar Sejarah di SMK adalah bahwa mereka hanya mengajar teori tanpa keterkaitan dengan dunia industri, padahal mereka juga harus mengajarkan aplikasi sejarah dalam konteks kejuruan seperti manajemen produksi atau teknologi modern.
Ekspektasi seringkali menganggap bahwa Pengajar Sejarah di SMK hanya mengajar siswa yang tidak tertarik dengan mata pelajaran ini, padahal sebenarnya mereka juga dapat mempengaruhi dan memotivasi siswa dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan sejarah.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Guru Sejarah di sekolah umum, adalah bahwa Pengajar Sejarah di SMK harus memiliki pengetahuan tambahan tentang dunia industri dan penerapannya dalam konteks kejuruan, sehingga mereka dapat menciptakan pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna bagi siswa mereka.