Pekerjaan sebagai pengamat kelautan melibatkan pengamatan dan analisis terhadap kehidupan laut dan ekosistemnya.
Tugas utama meliputi melakukan pengamatan terhadap spesies ikan, keberadaan terumbu karang, dan kualitas air laut.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penelitian dan pemantauan terhadap perubahan iklim dan dampaknya terhadap ekosistem laut.
Seorang pengamat kelautan yang ideal adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang ekosistem laut, baik itu mengenai flora dan fauna laut, hingga perubahan iklim yang mempengaruhi kehidupan bawah laut.
Kemampuan observasi yang tajam dan kepekaan terhadap perubahan lingkungan laut juga menjadi faktor penting dalam pekerjaan ini.
Jika kamu tidak memiliki minat dan pengetahuan yang kuat tentang kehidupan laut dan tidak suka bekerja di lingkungan yang panas dan lembab, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang pengamat kelautan.
Miskonsepsi tentang pengamat kelautan adalah bahwa pekerjaan mereka hanya melibatkan melihat ikan dan hewan laut, padahal sebenarnya mereka melakukan penelitian yang mendalam tentang ekosistem dan kondisi laut.
Ekspektasi orang terhadap pengamat kelautan sering kali melebih-lebihkan tentang kemewahan dan kesenangan bekerja di tengah laut, namun kenyataannya pekerjaan ini juga melibatkan cuaca buruk, panjangnya waktu di perairan terbuka, dan tantangan fisik yang berat.
Perbedaan yang signifikan antara pengamat kelautan dan profesi yang mirip, seperti penyelam atau nelayan, adalah bahwa pengamat kelautan memiliki fokus pada penyelidikan dan pemantauan ekosistem laut, sementara profesi lain lebih berorientasi pada kegiatan seperti penangkapan ikan atau eksplorasi bawah air.