Pekerjaan dalam pengasuhan anak usia dini melibatkan perawatan, pendidikan, dan pengembangan anak-anak usia dini.
Tugas utama meliputi memberikan makanan, memandikan, dan merawat kebersihan anak, serta memberikan stimulasi perkembangan baik fisik maupun mental.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan menciptakan dan menjaga lingkungan yang aman dan stimulatif bagi perkembangan anak, serta berkomunikasi dengan orang tua atau wali anak tentang perkembangan dan kebutuhan anak.
Orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pengasuhan Anak Usia Dini adalah seseorang yang penyayang, memiliki kepekaan terhadap kebutuhan anak-anak, serta memiliki keterampilan dalam merencanakan dan mengatur aktivitas belajar dan bermain yang sesuai dengan perkembangan anak.
Seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan anak-anak dan orang tua, serta memiliki ketahanan fisik dan emosional yang tinggi untuk menghadapi tugas-tugas yang melelahkan dan penuh tantangan.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan pengasuhan anak usia dini adalah mereka yang kurang sabar, tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik dengan anak-anak, serta kurang bersemangat untuk menghadapi tantangan sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan anak-anak ini.
Miskonsepsi tentang profesi pengasuhan anak usia dini adalah bahwa pekerjaannya hanya mengurus anak-anak kecil dengan main-main, padahal kenyataannya para pengasuh harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan potensi anak secara holistik.
Ekspektasi yang sering kali tidak sesuai dengan realita adalah anggapan bahwa profesi pengasuhan anak usia dini tidaklah menantang dan hanya membutuhkan waktu yang sedikit. Padahal, bekerja dengan anak-anak memerlukan kesabaran, pemahaman terhadap perkembangan anak, dan kemampuan untuk menangani masalah atau konflik di antara mereka.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti babysitter atau pengasuh part-time, adalah bahwa pengasuhan anak usia dini melibatkan pendidikan dan pengembangan anak secara keseluruhan. Pengasuh harus mampu merancang aktivitas yang mendukung perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak-anak, sementara babysitter atau pengasuh part-time lebih fokus pada pengawasan dan perawatan dasar.