Pekerjaan sebagai pengawas kebijakan pendidikan bertujuan untuk memantau dan mengawasi implementasi kebijakan pendidikan di suatu wilayah.
Tugas utama meliputi melakukan penilaian terhadap proses dan hasil belajar siswa, mengawasi program-program pendidikan, serta memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti kepala sekolah, guru, orang tua siswa, dan lembaga pendidikan lainnya untuk memastikan tercapainya kualitas pendidikan yang baik.
Seorang yang cocok untuk pekerjaan sebagai Pengawas kebijakan pendidikan adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang sistem pendidikan, memiliki kemampuan analisis yang baik, dan mampu mengambil keputusan strategis yang efektif.
Kandidat ideal juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang kuat, kemampuan kepemimpinan yang baik, dan memiliki dedikasi yang tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi masyarakat.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan analisis yang baik, kurang memiliki pengetahuan tentang sistem pendidikan, dan kurang memiliki keterampilan komunikasi yang efektif.
Miskonsepsi tentang profesi Pengawas Kebijakan Pendidikan adalah bahwa mereka hanya bertugas mengawasi langkah-langkah yang diambil dalam dunia pendidikan, padahal sebenarnya tugas mereka mencakup analisis, perencanaan, dan evaluasi kebijakan pendidikan.
Ekspektasi terhadap Pengawas Kebijakan Pendidikan seringkali berlebihan karena diharapkan mereka dapat memperbaiki semua masalah yang ada dalam sistem pendidikan, padahal kenyataannya mereka bekerja dalam kerangka kebijakan yang sudah ada dan terkadang dipengaruhi oleh faktor politik.
Perbedaan antara Pengawas Kebijakan Pendidikan dengan profesi yang mirip, seperti Kepala Sekolah, adalah bahwa pengawas bertanggung jawab pada kebijakan pendidikan secara makro, sedangkan kepala sekolah bertanggung jawab pada operasional sekolah secara mikro.